Senin, 18 April 2016

ANALISA BILL OF QUANTITY

Bagi seorang Project Manager, disamping mengetahui detail kontrak dari project yg ditangani adalah juga mengetahui detail BQ sebagai acuan kerja lapangan .
Dalam pelaksanaan project penyusunan schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk microsoft project atau Bar chart, adalah tahap awal penyusunan schedule kerja, setelah itu baru penyusunan S-Curve .
Penyusunan S-Curve tidak bisa berdiri sendiri tanpa mengetahui detail BQ dalam membreakdown pembobotan dari satu item kerja . Inti dari pembobotan adalah prosentase dari item kerja dari nilai kontrak keseluruhan
Bobot  (%) = (Item kerja (Rp)/Nilai Kontrak (Rp)) x 100%
Namun dalam proses pelaksanaan pekerjaan disamping bisa menentukan urutan pekerjaan, mengetahui detail BQ juga sangat penting.
Dalam beberapa proyek detail BQ bisa terbagi dalam item berikut ;
1. Prelim
2. Pekerjaan instalasi
3. Material utama
4. Berita Acara pengetesan
5. Testing komisioning
Untuk mengetahui detail BQ yg cermat, kita bisa membreakdown item item ter sebut diatas, dan akan kita ketahui prosentase paling besar dari item item tersebut, dalam beberapa proyek ME, prosentase terbesar biasanya terletak pada Material Utama , bahkan bisa sampai 60% atau lebih. Sedangkan instalasi berkisar antara 25-35%. Dan sisanya adalah prelim dan testing.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan adalah penting untuk memperoleh progres yg besar, namun tidak perlu ijon atau permintaan ditinggikan ke pihak QS guna mendapatkan prosentase pembayaran yg besar .
Hal yang utama dalam menaikkan progres adalah melihat isi kontrak apakah MOS atau material on site bisa dihitung yg biasanya merupakan kebijakan owner atau pemberi kerja.

Ada beberapa kesalahan PM yang sering ditemui terhadap perlakuan pengajuan progress, yang berdampak pada kerugian perusahaan diantaranya 
1. Tidak memahami pengertian bobot item BQ 
2. Meminta kedatangan material lebih cepat tanpa melihat situasi apakah pembobotan bisa ditambahkan kepada progress, dalam banyak kontrak sering ditemui adanya keberadaan MOS (Material on site) tidak masuk dalam hitungan progress sebelum terpasang .
3. Pekerjaan tambah yang merugikan , dalam banyak proyek item BQ sebagian besar harganya merupakan subsidi silang, ada beberapa item yg direndahkan dan ada pula yg di keep untuk menutupi kerugian item yg ditawarkan. Pada beberapa kasus, pekerjaan tambah bisa merugikan apabila AHS (Analisa harga satuan) masuk dalam item item yg disebutkan diatas .
4. Kesalahan dalam pengajuan harga item baru kerja tambah .

19.04.2016
Selamat bekerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar