Selasa, 17 Januari 2017

PROYEK BALI

Direksi meeting tgl 12.01.2017 yang diadakan di Proyek Indigo bali, semua kontraktor diundang dalam hal pembahasan yang berkisar kearah schedul pelaksanaan penyelesaian Proyek. Dari jangka waktu pelaksanaan yang seharusnya diselesaikan pada bulan Mei 2016, sampai dengan bulan ini masih belum mencapai progress 100%. ADa beberapa kendala lapangan yang awalnya terkait pada pembayaran progress semua subcon yg akhrnya berdampak pada mundurnya schedule pelaksanaan . Ditinjau dari permasalahan yang ada dikategorikan dalam 2 katagori permasalahan yaitu : 
1. Permasalahan Internal team
2. Permasalahan External

PERMASALAHAN INTERNAL
A. Perpanjangan waktu dg biaya prelim yg belum final .
Yang paling dominan dalam masalah internal adalah efek dari kemunduran pekerjaan dari jangka waktu kontrak 3 bulan menjadi 1 tahun, sangat dirasakan oleh subcon . Mengingat jangka waktu perpanjangan dan belum adanya realisasi pembayaran pembayaran prelim dari owner mengakibatkan berkurangnya secara drastis jumlah personel. Untuk hal tersebut PM harus dg aktif mengirimkan surat kepada owner terkait perpanjangan waktu tersebut.

B. Tenaga staff lapangan yg kurang
Setelah mengundurkan diri salah seorang staff dg jabatan SM dilapangan, menjadikan tugas PM semakin berat. Yg tadinya bisa diwakilkan oleh SM untuk meeting engineer ataupun koordinasi ,akhirnya harus dihadiri oleh PM sendiri. PM dan Staff yang ada diproyek ini adalah PM, Drafter merangkap Engineer, SPV ,dan tenaga Admin merangkap SPV yg mana turun pada saat testing dilakukan .

C. Banyaknya BA test dan alur approval yg double check.
Banyaknya BA test terkait pada paket paket kontrak disamping memerlukan BA yg teliti juga tiap blok site memiliki inspector sendiri sendiri dg kebijakan yg berbeda. Membutuhkan fokus pembuatan BA yg tinggi agar proses approval tidak berulang .

D. Dukungan supplier
Dukungan supplier sudah seharusnya totalitas dalam pelaksanaan proyek . Salah satu contoh pembuatan Hipmap Wifi dimana keinginan owner terkait optimalisasi posisi Wifi yg memerlukan totalitas dukungan supplier , perlunya PM memilah dan mengambil langkah yg tepat terkait dengan tambahan pekerjaan yg akan dilakukan oleh subcon ataupun supplier untuk mendapat dasar legalitas dalam menurunkan SI (Site Instruction). 
.
PERMASALAHAN EKSTERNAL
A. Owner payment
Lamanya pembayaran owner atas progress yg diajukan akan berdampak pada cash flow project. Seyodyanya pembayaran owner yg kontinyu diharapkan dapat membantu rutinitas pembayaran ke subcon dan supplier.

B. Prosedur approval yg berulang
Adanya approval check BA (berita acara) pada saat pengajuan progress membuat alur approval progress membutuhkan waktu yg lama, belum lagi apabila pada saat pengajuan ada inspector owner yg berhalangan hadir atau tidak bisa melakukan approval dokumen kelengkapan progress. Pada project Bali ini pengajuan awal yg ditujukan kepada inspector bisa dua kali approval setelah LSI melakukan koreksi. Seharusnya hal tersebut tidak diperlukan . Pengajuan progress sampai dengan approval bisa memakan waktu rata rata 1 bulan tiap pengajuan .

C. Adanya personel yg cuti seminggu setiap bulan.
Adanya personel dg posisi yg sangat berpengaruh pada kecepatan progress namun pada minggu ke IV setiap bulan cuti, apabila pengajuan progress tepat pada minggu tsb otomatis mundur selama seminggu.

D. Koordinasi antar Operator dan Owner yg berbeda persepsi .
Seringnya JTI menemui hambatan pada saat pelaksanaan adalah disaat operator Hotel dan Owner berbeda persepsi dg pekerjaan yg terpasang. Maka perlunya list pekerjaan yg ditanda tangani kedua pihak sebelum diturunkan ke pihak JTI adalah sangat penting . Sebagai bahan eksekusi pekerjaan dilapangan.

E.Media komunikasi yg tidak terekord
Seringnya meeting dan memutuskan ketetapan pekerjaan yg harus dilaksanakan di lapangan, namun tidak didukung oleh media record ataupun MoM, sehingga apa yg sudah ditetapkan menjadi bahasa verbal yg tidak bisa dipertanggung jawabkan , Sebagai PM dilapangan adalah memastikan pekerjaan dengan instruksi yg jelas (Tidak boleh hanya verbal), untuk hal tersebut bisa dengan meminta Memo lapangan, approval pada shop drawing yg dirubah ataupun media pencatatan yg lain yg terlikuiditas.

F. Sebuah progress dengan 8 buah approval
Melihat sebuah progress dengan 8 buah tanda tangan membuktikan bahwa proses check memakan waktu yg tidak sedikit. tidak effisiensinya proses approval ini bisa dikarenakan kehati hatian owner dalam melakukan proses validitas menuju pembayaran subcon atau bisa juga penundaan pembayaran yg direkayasa .


Seminyak Double six 12.01.2017