Jumat, 28 Oktober 2016

7 CARA MENGATASI RASA TAKUT

Didapat dari group sharing Motivasi, entah kawan dari mana datangnya tulisan ini, namun sangat baik untuk disimak.

Perasaan takut gagal kadang datang di pikiran padahal kita sebenarnya tahu, jatuh bangun saat menjalankan proses mencapai cita-cita merupakan hal biasa.

Seringkali jika anda memikirkan kegagalan, bisa jadi itu akan benar-benar terjadi di kemudian hari karena, otak anda sendirilah yang menciptakan mindset tentang hasil yang akan didapat.

Tapi tahukah anda? Pribadi yang sukses justru memiliki kenyamanan di tengah ketidakpastian, itulah dinamika tantangan.

Dan mereka tahu jalan yang dilalui pasti berliku serta ada harga yang harus dibayar untuk mencapainya (usaha dan pengorbanan).

Pertanyaannya adalah, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh seorang yang sukses berjibaku menaklukkan tantangan, sehingga mereka tidak takut sedikitpun akan kegagalan ?

Apa saja kiat-kiat yang harus dibangun untuk menjaukan kita dari segala pikiran negatif tentang kegagalan ? Langsung saja inilah penjelasannya.

1. Biasakan Berpikir Positif
Seperti permasalahan di awal, apa yang dipikirkan akan menjadi kenyataan karena otak kita sendiri yang menciptakan mindset tentang hasil yang akan didapat. Pola pikir yang selalu takut dengan kegagalan menjadikan anda pribadi yang penakut dan tidak mempunyai mental baja.

Bagaimana tau hasilnya, perang saja belum kok sudah mikir kalah ? Yang pertama harus dipahami adalah pada dasarnya yang ditakutkan belum terjadi. Jangan menyibukkan diri memikirkannya.

Selalu berpikir positif menjadikan anda pribadi yang optimis dengan hasil yang akan diperoleh. Selain itu, ketika berpikir positif justru otak akan lebih mudah melihat solusi dibandingkan rasa takut akan gagal.

2. Pahami Penyebab Ketakutan
Di kehidupan ini selalu terjadi suatu peristiwa karena ada sebab yang memicunya. Seperti halnya timbul asap pasti ada api yang memicunya. Ketika anda merasa ragu, takut ataupun gelisah dalam perjalanan mencapai impian pasti ada sesuatu yang mendasari hal tersebut terjadi.

Tapi sayangnya kebanyakan orang sulit berpikir jenih untuk memahami apa akar penyebab perasaan ini.

Solusinya, lihatlah pada diri sendiri…. Apa pemicunya ? Apakah akar penyebabnya bisa diatasi ?

Seperti seseorang yang tidak bisa berpidato di depan umum dan pada saat itu juga, ia tidak mampu berbicara dan kehilangan semua ide-ide pidato yang sudah dipikirkan. Hanya ada dua penyebab dari permasalahannya, yaitu ia benar-benar tidak mampu berpidato ataukah memang kurang persiapan.

Dan jika memang penyebabnya bisa diatasi, maka hancurkanlah tembok penghalang agar anda bisa keluar dari keterpurukan. Caranya adalah yakin dengan diri sendiri bahwa anda mampu mengatasinya, kemudian pikirkanlah langkah tepat yang harus dilakukan.

3. Fokus Pada Hal Penting Menunjang Kesuksesan
Resiko gagal pasti ada di setiap langkah-langkah menuju kesuksesan. Tapi kebanyakan orang justru hanyut dengan perasaan ini. Lebih baik anda menyibukan diri untuk fokus hal penting berpotensi meningkatkan produktifitas. Misalnya merencanakan promosi produk, riset kebutuhan konsumen atau membaca buku bisnis.

Dan ketika anda selalu menyibukkan diri untuk hal ini, rasa takut yang sering menghampiri akan tidak terpikirkan lagi. Semua akan tergantikan dengan hal baik dan lama-kelamaan badan serta jiwa anda akan membiasakan diri untuk sukses.

Mengapa bisa seperti itu ?

Ini berkaitan dengan istilah “Biasa karena terbiasa”. Jika sudah terbiasa melakukan step by step tentang rencana mengembangkan diri, berarti anda membiasakan jadi orang sukses. Tidak ada lagi keraguan di setiap langkah panjang nan terjal merengkuh segumpal harapan.

4. Keberanian Untuk Menghadapi
Kalau dalam upaya memulai bisnis misalnya, anda kadang dituntut selalu berani mengambil keputusan dan resiko walaupun seorang pemula sekalipun. Maukah anda menguras isi tabungan, menjual barang berharga atau menggunakan semua modal untuk totalitas berbisnis ?

Jika anda tidak punya keberanian, apa yang saya tanyakan tadi tidak mungkin dilakukan. Bukan perkara mudah memang memutuskan sesuatu yang penuh resiko. Tapi kenapa seorang pengusaha sukses selalu yakin dengan pilihannya ?

Kuncinya bukan sekedar berpengalaman, pintar ataupun nekad. Tapi lebih kepada keberanian dan perhitungan yang telah dilakukan. Karena dari semua ini, akan menciptakan optimisme di setiap pilihan yang mereka jalani.

Pikiran takut gagal pun akan menghilang tergantikan oleh jiwa-jiwa yang selalu optimis di setiap langkah keberanian menuju kesuksesan.

5. Hargailah Proses Jangan Terlalu Memikirkan Hasil
Ingin cepat kaya dan sukses — mungkin semua orang juga menginginkannya. Kata-kata ini sungguh sangat mudah diucapkan tapi lihatlah kenyataannya.

Semua tidak semudah yang dibayangkan, ternyata banyak kegagalan dan pengorbanan harus dilalui. Apa jadinya jika anda terlalu memikirkan hasil, kemudian semua tidak seperti yang diharapkan ?

Sekali jatuh, anda akan terperosok ke jurang paling dalam. Keinginan sukses seketika hilang tergantikan dengan pikiran “Modal habis, belum sukses. Mungkin saya tidak punya bakat jadi orang sukses. Mungkin bakat saya memang jadi orang gagal”.

Dan pada akhirnya kesuksesan hanya akan jadi mimpi di setiap malam.

Tapi hasilnya akan berbeda jika anda paham dan menghargai proses bahwa pencapaian tidak akan mudah. Kegagalan pasti dialami tapi bukan berarti harus takut gagal.

Anda harus menghargai setiap proses ini untuk fokus pada pelentingan produktivitas dan daya kinerja Anda.

6. Ubah Rasa Takut Menjadi Motivator
Perasaan takut gagal juga dapat dijadikan senjata terbesar meningkatkan kinerja anda dalam berproses meriah cita-cita. Omset menurun, terjadi krisis perekonomian, persaingan semakin ketat atau perusahaan hampir bangkrut memang begitu menyakitkan untuk dialami.

Membayangkan peristiwa terburuk seperti ini secara otomatis bisa membuat anda mencoba menghindarinya. Di saat yang bersamaan akan membuat diri sendiri berusaha lebih giat dan termotivasi membuat jalan dan gagasan agar tidak ikut terperosok ke dalamnya.

7. Lihat Kembali Kemampuan Diri
Semua usaha tampaknya suda dilakukan, namun kenapa masih bisa gagal?

Lihat kembali diri sendiri, hanya ada dua hal yang menjawab pertanyaan ini. Anda salah perencanaan atau justru tidak mampu melakukan semuanya?

Apakah ada yang keliru dari strategi hidup yang Anda pilih? Ataukah karena memang kompetensi dan skills-mu yang masih jauh dari harapan?

Lakukan instrospeksi : merenung ke dalam relung sanubari, untuk kemudian merajut sejumlah solusi. Ini jauh lebih maknyus daripada sekedar mengeluh, atau menyalahkan pihak lain.

Itulah beberapa point penting untuk anda, tentang langkah jitu mengatasi rasa takut gagal saat berbisnis.

Jika anda ingin belajar lebih banyak tentang ilmu pengembangan diri, baca juga panduan memulai sukses dan tepat sasaran ini, agar segala sesuatu tentang impian anda bisa terwujud.

Dan selalu kenanglah kalimat ini : RASA TAKUT YANG TERBESAR ADALAH RASA TAKUT ITU SENDIRI

Kamis, 06 Oktober 2016

FAKTOR PENGHAMBAT PERCEPATAN PADA PROJECT JABABEKA

Beberapa hal yg menghambat pada proses percepatan proyek Jababeka adalah :
1. Team yg tidak full
Istilah team tidak full disini adalah kekurangan salah satu posisi yg dibutuhkan dalam satu project. Untuk project Jababeka posisi posisi yg kosong tersebut adalah Engineer dan drafter. Ketiadaan personel pada posisi tersebut menjadikan projek tidak prosedural, dimana proses approval desain dan shop drawing yg dibutuhkan dalam pelaksanaan lapangan mis sehingga terjadinya beberapa perubahan instruksi dilapangan, dan terjadinya bongkar pasang pekerjaan menjadi salah satu penghambat lajunya penyelesaian .

2. Penyimpangan yg terlalu jauh antara BQ kontrak dan gambar tender.
Penurunan satu paket pekerjaan yg berdasarkan BQ tanpa memberikan gambar tender akan menjadikan pertanyaan pada saat pelaksanaan lapangan. Adanya beberapa pekerjaan yg akan dianggap sebagai pekerjaan tambah oleh Subcon akan menjadikan penghambat pada pelaksanaan apabila tidak diputuskan segera. Ketiadaan gambar akan menjadikan komparasi status antara BQ dg kondisi terpasang dilapangan. Apabila kondisi terpasang lebih banyak akan menjadikan pengajuan melebihi budget project, apabila tidak diimbangi oleh pengajuan pekerjaan tambah atas deviasi yg terjadi. Untuk hal tersebut dibutuhkan Quality surveyor yg jeli melihat antara BQ dan aktual apalagi pekerjaan tidak bersifat lump sump.

3.Adanya banyak instruksi bypass
Ketiadaan approval atas shopdrawing resmi akan menjadikan gambar gambar lapangan tidak memiliki kekuatan , ditambah apabila ada beberapa gambar yg direvisi maka akan menjadikan lebih komplek, antara penarikan gambar terdahulu dg pendistribusian gambar baru. Biasanya untuk mencoba membenarkan hal tersebut akan ada banyak instruksi by pass ,baik yg akan diinstruksikan oleh konsultan ataupun owner. Dan turunnya SI untuk mengisi kekurangan dari design yg tidak lengkap

4.Akan adanya banyak permintaan material yg salah atau kurang.
Desain yg tidak akurat dan adanya beberapa kali revisi akan mengakibatkan banyaknya permintaan material yg salah atau bahkan kurang, hal tersebut berpengaruh sekali pada waktu pelaksanaan project, apalagi project dg tenggat waktu yg singkat. Sampai akhir proyek akan banyak dikeluarkan S.I , banyaknya Material yg berlebihan serta adanya material yg tidak diperlukan. Untuk mengurangi hal tersebut perlunya team logistik yg kuat, bahkan yg bisa memenuhi permintaan dalam waktu jam saja. Adanya konsep konsep inventory menjadi tidak berlaku.

5.Sepenuhnya mengandalkan team konsultan
Konsultan adalah team yg sangat dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan yg diinstruksikan, terlepas adanya gambar atau tidak,akhirnya menjadikan team konsultan sebagai pengawas project secara langsung. Keberadaan PM akan menjadikan pelengkap antara kebutuhan pekerja lapangan dan ketersediaan material dilapangan.

6.Penambahan pekerjaan tanpa memperpanjang waktu pelaksanaan
Turunnya instruksi instruksi yang diturunkan dengan status Urgent tanpa menambah jangka waktu pelaksanaan , akan mempengaruhi pos pos pekerjaan yg lain terlebih lagi adanya pekerjaan tambahan tersebut tanpa menambah personel..

7.Koordinasi SIPIL dan ME
Dalam pelaksanaan proyek koordinasi antar paket pekerjaan sangat penting, terlebih lagi bila dalam satu pekerjaan terkait banyak pekerjaan, biasanya kita bagi dalam paket ME dan sipil. Pada prosesnya kendala kendala dan urutan pekerjaan harus lebih jelas terkait paket yg termaktub dalam pekerjaan. Urutan pekerjaan skala prioritas dan tgl finish menjadi awal pelaksanaan paket setelahnya, terkait dengan pengadaan material harus sudah berada didalam plan schedule.

Ditulis di Jababeka I .
25.10.2016

Sabtu, 01 Oktober 2016

MENGURAI KETERLAMBATAN SEBUAH PROJECT

Dalam pelaksanaan proyek, telah kita ketahui adalah pekerjaan yg dilaksanakan dalam suatu interval waktu yg telah ditentukan kapan dimulai dan pengkhirannya.
Dalam pelaksanaan pengukuran keterlambatan biasanya direview melalui S Curve yg dibuat berdasarkan BQ atau Bill of Quantity project .

Dalam menghadapi S Curve yang memiliki trend Negatif. Ada beberapa hal yg perlu kita tinjau , akan lebih mengena apabila kita meninjaunya berdasarkan Fish Bone diagram atau Ishikawa diagram. Disamping itu tentu saja nilai pembobotan yg disepakati apakah sudah dirasa fair, misalnya :
  •  Mos 60%, 
  • Pekerjaan instalasi sampai testing 95% dll 

Kita ketahui kontent Ishikawa Diagram (5M+1E) adalah :
1. Manusia  -------------> Peninjauan dari sisi manusia / tenaga kerja
2. Material  -------------> Peninjauan dari sisi ketersediaan material
3. Methode -------------> Peninjauan dari sisi methode, gambar kerja dan approval
4. Machine -------------> Peninjauan dari sisi peralatan kerja
5. Environment --------> Peninjauan dari sisi lingkungan kerja 

Apabila trend S Curve negatif, maka pertama tama yg perlu ditinjau adalah kontent pembuatan S Curve dan Perhitungan Progres, dimana dalam pembuatan kedua tools ini sering didapati kesalahan Aritmetik.
Apabila dari BQ dan perhitungan bobot sudah dirasa tidak ada masalah, maka tahap berikutnya melihat methode dan approval yang biasanya dilihat dari Monitoring transmittal :
1. Approval pengajuan material
2. Approval Shop Drawing
3. Approval ijin kerja
4. Urutan pekerjaan
5. Urutan kedatangan material

Setelah semua approval tidak menghadapi kendala, Approval yg tidak memiliki kendala dilihat pada monitoring dokumen approval (pencatatan keluar dan masuknya sebuah dokumen sampai approval).
Monitoring dokumen approval biasanya dikendalikan oleh administrator project dan harus direview oleh Project Manager.

Step berikutnya adalah melihat Resources yg tersedia, yg masuk dalam katagori resources yaitu ;
1. Material , baik material utama ataupun material bantu.
2. Peralatan kerja baik yg langsung seperti tools dan penunjangnya .
3. Peralatan fasility , bisa berupa scafolding, forklip , dll

Melihat semua kelengkapan tersebut tersedia , baru kita menghitung man power yg dibutuhkan atau Human Resources, man power terbagi atas :
1. Tenaga skill
2. Tenaga semi skill
3. Tenaga helper

Tugas seorang PM atau project Manager adalah bagaimana meracik komponen komponen itu sehingga proyek bisa berjalan dengan lancar. Dan yang paling penting bagi seorang PM adalah menguasai Manajemen Proyek sebagai penunjang semua kegiatan pelaksanaan , untuk hal itulah maka seorang PM akan dibantu oleh beberapa staff seperti :
1. Site Manager
2. Site Engineer
3. Drafter
4. Administrator
5. Logistik
6. Quality Control
7. Quality Assurance
8. Supervisor
9. Tenaga K3
10. Keamanan

Namun bisa jadi posisi tersebut diatas tidak masuk dalam team internal, maka bisa diadakan oleh team subcon sebagai mitra pelaksana di proyek.

Ada beberapa project tidak memenuhi semua posisi staff dilapangan asal ada beberapa personil yg bisa merangkap pekerjaan dan melihat besar kecilnya sebuah proyek .