Selasa, 19 Februari 2019

KOMPETENSI SEORANG PROJECT MANAGER

Seorang project Manager adalah Personel yang ditunjuk untuk menyelesaikan sebuah proyek, Terlepas dari berapapun nilai proyek , apabila semua unsur unsur sebuah proyek terpenuhi maka Personel yg menyelesaikan disebut Manager Proyek.

Project Manager diberbagai perusahaan ada yg memiliki sebutan yang lain diantaranya Kepala Proyek atau Kapro, namun memiliki fungsi yg sama.

Dalam melaksanakan sebuah proyek, system dari beberapa perusahaan memang ada perbedaan, Ada yang semua dikelola oleh Project Manager dari urusan procuremen sampai urusan Finansial . Namun ada juga yg hanya menempatkan Seorang Project Manager dan Engineer saja dari perusahaan, dan selebihnya dilengkapi oleh Subcontractor.

Berikut ini beberapa Kompetensi yang dibutuhkan oleh Seorang Project Manager dalam menyelesaikan sebuah Proyek yaitu :
  • Mengetahui batasan masa kontrak dan struktur organisasi Proyek yg dikerjakan 
 Artinya bahwa seorang Project Manager mengetahui secara detail batasan kapan sebuah proyek mulai dikerjakan dan kapan berakhirnya serta klairifikasi material yang digunakan dan dipersyaratkan, selain itu juga mengetahui Struktur Organisasi yang dipimpinnya dan posisi jabatan yg dipegang , dalam arti sebagai owner kah atau sebagai maincon ataupun subcon dan hubungannya dengan jabatan jabatan diluar organisasi.
  • Mengetahui Batasan Spec yg dipersyaratkan oleh pemberi kerja beserta integrasi dengan pekerjaan lain dalam satu proyek dan mengembangkannya .
Setiap Kontrak yang diterima selalu disertai dengan Gambar Tender , Bill of Quantity (BQ) dan Spec yang disepakati atau RKS, Mengingat pentingnya Skup pekerjaan yang diinginkan owner sudah seharusnya seorang PM memperhatikan batasan batasan tersebut terutama kepada Material yang digunakan, yang pengadaannya haruslah berdasarkan Approval Material . Dengan kata lain seorang PM harus segera menentukan :
  1. Pembuatan schedule Pekerjaan beserta integrasi dengan pekerjaan stakeholder lain
  2. Mengajukan Material Approval dan memberikan batasan waktu target selesai serta berpedoman kepada risalah klarifikasi tender dan RKS yang sudah disepakati .
  3. Pengajuan Shop drawing approval dari Gambar Forkont yang diterima.
  4. Memonitor dan kontrol atas setiap perubahan yg terjadi 
  5. Memperhatikan masa akhir kontrak terutama pada pekerjaan perubahan (SI)
  • Manajemen Waktu Project
Pada pembuatan schedule ataupun Curve S di awal dengan batasan masa kontrak menjadi acuan utama dalam menentukan target pekerjaan setiap phasenya . yang mana bertitik tolah pada :
  1. Mendetailkan activitas
  2. Menentukan Sequence aktifitas dan durasi masing masing aktifitas
  3. Memperhitungkan resources 
  4. Membuat Schedule dan mengontrolnya 
  • Manajemen Biaya Proyek
Dari biaya pelaksanaan yg disepakati pada saat awal tender ataupun penunjukan , PM juga membuat RAP dari biaya biaya BQ yg disepakati :
  1. Perhitungan Biaya Proyek
  2. Pendetailan Budget 
  3. Kontrol Budget Proyek
Dan yang paling utama adalah mengajukan progres setiap bulan/Termyn atas prestasi yang telah dicapai dilapangan. Dengan adanya progres ini maka pengakuan atas kerja tiap bulan akan bisa dinilai, Dibanyak perusahaan kepiawaian melakukan tagihan progres menjadi satu penilaian tersendiri, dan hal itu bisa menjadikan perusahaan  dengan zero capital.
  • Manajemen Quality Pekerjaan 
Hasil kerja yang dilaksanakan selalu mengacu kepada kualitas pekerjaan dimana :
  1. Memiliki Quality Plan 
  2. Pelaksaan dan Kontrol Prosedure dan Instruksi Kerja 
  3. Perform Quality kontrol dilapangan 
  • Manajemen Human Resources Project
Hal yang tidak kalah penting adalah manajemen sumber daya manusia di proyek, hal tersebut terkait dengan kompetensi tiap tiap phase dari pelaksanaan proyek 
  1. Menbina dan mengembangkan project team sesuai Job desk 
  2. Memanaje Project Team termasuk personel Subcon  dibawahnya 
  • Manajemen Komunikasi Project
Komunikasi dalam Project memiliki berbagai tingkatan, yaitu Komunikasi internal dan Komunikasi eksternal baik secara Verbal maupun tertulis . Banyak Proyek tidak mencapai hasil maksimal dikarenakan Miskomunikasi antar stakeholder. Pentingnya Komunikasi dalam bernegoisasi ataupun mengutarakan pendapat ini menjadi hal yang utama dalam pelaksanaan Proyek . (Lihat Manajemen komunikasi Dalam Proyek 13.Agt 2017).
  • Manajemen Resiko Project 
Dalam sebuah proyek dimana terdapat resiko resiko yang berdampak kepada kerugian sebuah proyek harus bisa didetailkan secara menyeluruh , baik yang berefek kepada Keselamatan dan Kesehatan kerja, kerugian yang disebabkan keterlambatan penyelesaian proyek Juga perlu memproyeksikan yang berdampak kepada kerugian yang lebih besar seperti nama perusahaan yg buruk. Detail respon terhadap resiko resiko yang ditimbulkan perlu disosialisasikan kepada semua pihak, termasuk kepada pekerja yang menjadi tanggung jawab seorang PM. JSA (Job Safety analysis) harus ada setiap proyek dimulai.
  • Manajemen Procuremen Project
Penyediaan material dan Sumber daya manusia merupakan hal pokok dalam sebuah proyek yang harus dimanajemeni dengan benar, Pembuatan schedule yang benar beserta kebutuhan tenaga kerja, peralatan dan kesiapan methode dilapangan menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah proyek .Methode pekerjaan yg telah siap dilengkapi dengan Gambar kerja lapangan dan perijinan tidak serta bisa langsung dijalankan apabila Man power, Material dan alat tidak tersedia .


Johar 20. 19.02.2019














Tidak ada komentar:

Posting Komentar