Rabu, 26 Agustus 2015

SELF CONTROL

Apa & Bagaimana Soft Skill Itu ?
Ketika seseorang menempuh pendidikan, apakah yang membuat hidupnya sukses kelak? Nilai/ IP tinggi? Kemampuan akademik tinggi? Ternyata bukan. Artikel ini tentu saja bukan pembenar bagi mereka yang punya nilai/ IP rendah atau berkemampuan akademik pas-pasan…he..he…  Dengan nilai/ IP tinggi dan kemampuan akademik OK aja belum menjamin sukses kok… Simak hasil riset ini…

Berikut ini akan diulas salah satu bentuk dari self control walaupun Copas namun ada baiknya di ketahui, karena sebagai leader dilapangan menunjukkan bahwa diri kita penuh dg semangat dan spirit, sudah tentu hal tsb menjadi salah satu penggerak kepada bawahan. Tidak hanya instruksi yg penuh semangat namun juga tindakan dan prilaku.
Banyak hal yang menjadi penyebab semangat kamu saat dikantor. Dan itu rata-rata adalah kewajiban kamu yang memang mengharuskan kamu untuk semangat. Namun apakah kamu tahu penyebab yang menjadi hak kamu untuk semangat? Dan inilah empat penyebab kenapa kamu harus semangat di kantor tanpa memikirkan kewajiban kamu :
1. Mengingat Liburan
2. Mengingat Kebutuhan Dan Keinginan
3. Mengingat Segala Bentuk Tagihan
4. Memikirkan Masa Depan Jangka Panjang
Ayo kita cari tahu segala penyebabnya secara detail.

1. Mengingat Liburan
Kamu pasti menginkan untuk liburan dan bersenang-senang tapi itu pasti ada waktunya karena, karena kamu harus mengumpulkan banyak uang sebelum kamu memutuskan untuk liburan. Dan bukan berarti liburan harus menghambur-hamburkan uang. Karena kamu harus menmikirkan kebutuhan sesudah liburan. Namun tidak ada salahnya ketika kamu bekerja kamu memimpikan liburan yang benar-benar menjadi impian kamu.
2. Mengingat Kebutuhan
Saat kamu sulit semangat untuk bekerja, dan tidak memikirkan liburan. Kamu bisa mengingat segala kebutuhan hidup kamu. Dan segala yang kamu ingin beli untuk hidup kamu. Itu akan membantu kamu menargetkan segala yang kamu lakukan, agar bisa mencapai semua keinginan itu dan berusaha untuk selalu mencukupi apapun kebutuhan kamu.
3. Mengingat Segala Bentuk Tagihan
Inilah hal yang paling real,saat kamu merasa kurang semangat ketika memasuki ruangan dikantor. Kamu harus menargetkan segala tagihan yang menjadi kebutuhan hidup kamu dimasa yang akan datang. Rumah, kendaraan pribadi, dan investasi lainnya, bahkan hingga listrik,air dan telepon. Kamu harus memikirkan semua itu agar kamu tidak hanya memikirkan segala kesenangan sesaat di diri kamu. Namun ada kalanya memikirkan tagihan ini menjadi semangat yg berbalik 180 derajat mana kala menghitung penghasilan yg kurang dan perasaan hopeless yg muncul kepermukaan, dan mulai berfikir untuk melakukan tindakan manipulasi yg ujungnya selalu merugikan diri sendiri. Sebenarnya ada beberapa jalan terbuka tanpa harus manipulasi yaitu dengan memikirkan beberapa alternatif penghasilan termasuk negosiasi dengan atasan bilamana ada beberapa prestasi yg bisa diraih pada saat menyelesaikan sebuah project.
4. Memikirkan Masa Depan Jangka Panjang
Semua orang ingin menikah, ingin memiliki semua yang menjadi kebutuhan dan keinginannya, serta pasti ingin hidup yang layak dimasa tua. Memimpikan hidup yang bahagia di akhir masa tua, itu adalah penyemangat paling efektif agar kamu tetap semangat menjalani segala bentuk pekerjaan. Segala bentuk investasi, rumah , kendaraan, dan memimpikan pernikahan yang inginkan adalah sesuatu yang sangat mutlak didiri kamu.
Dan itulah empat penyebab yang harus kamu ketahui, agar kamu tetap semangat saat kamu memasuki ruangan kantor. Tanpa harus memikirkan segala bentuk kewajiban kamu di kantor. Tidak ada salahnya membayangkan apa yang membuat kamu bahagia.
Apakah kamu tahu mengapa kurang tidur dapat mengganggu semangat karir kamu. Ayo cari tahu penyebabnya.
Tetap semangat dan selalu berfikir positif......

Cerita dari Pak Dwi

Untuk "berpikir positif" kalau boleh, saya mau sharing nasihat berupa cerita yang pernah saya dapatkan di tv.

Langsung aja deh:
Ada 2 orang petani di daerah yang berbeda namun memiliki nasib yang hampir sama, yakni sama-sama sedang kesulitan panen akibat kemarau panjang yang tidak berujung. Namun ada sikap yang berbeda diantara 2 petani tersebut.

Petani yg pertama dia rajin berdoa kepada Tuhan untuk dapat diturunkan hujan, namun sekian lama dia dan keluarga kecilnya berdoa, hujan pun tetap tak kunjung datang dan akhirnya menyurutkan semangat nya dan berpasrah diri karena sudah merasa melakukan semuanya.

Petani kedua dia merasa kalau dia harus pergi ke ladang terus menggali tanah, menyebarkan bibit tanaman, dan sesekali dia pulang kerumah dan berdoa khusuk kepada Tuhan mengenai apa yang dikerjakan dan apa yang diinginkannya.

Pertanyaannya kira-kira Tuhan akan menurunkan hujan kepada siapa? Ternyata dugaan saya benar bahwa Tuhan akhirnya menurunkan hujan kepada petani kedua, karena Tuhan melihat bahwa petani tersebutlah yang pantas dan sudah siap menerima mukjizat dari-NYA. 

Inti dari ceritanya sih:
Jadi siapkan dulu "ladang" nya jika Tuhan ingin mengabulkan doa kita dan berpikirlah Positif kepada Tuhan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik sesuai dengan kesiapan kita.

Kira-kira gitu lah pak ceritanya..dan mungkin sudah banyak yang mendengar cerita ini, saya cuma ingin sharing menambahkan bahwa berpikir positif bukan hanya pada sesama manusia tapi juga yang terpenting berpikir positif kepada Tuhan.

Maap kalau belepotan. 

Note: ditunggu pak bustan kelanjutannya.. :)

MACAM MACAM GAYA KEPEMIMPINAN

Macam-macam Gaya Kepemimpinan
Mungkin kita pernah tahu istilah Leadership dan sebagian munkin telah menerapkannya, ada Tiga gaya kepemimpinan yang pokok yaitu gaya kepemimpinan Otokratis, Demokratis, Laissez faire. Dan selebihnya dari tiga gaya tersebut adalah kombinasi antara dua type atau keseluruhan dari gaya kepemimpinan tersebut. Supaya kita memgenai gaya kepemimpinan yg mana sebaiknya diterapkan pada satu kebijakan atau kondisi ada baiknya kita tahu apa saja dan bagaimana gaya gaya tersebut.
 
Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin sebagai sumber kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya. Bawahan dipandang sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan hanya menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan ide atau pendapat. Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam soal keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini segala sesuatunya ditentukan oleh pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak pada pemimpin.
 
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggungjawab dan wewenang kepada semua pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberi kesempatan untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan organisasi. Gaya kepemimpinan ini memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan organisasinya, sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Pemimpin mempunyai tanggungjawab dan tugas untuk mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi serta mengkoordinasi.
 
Gaya Kepemimpinan Laissez faire
Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif dan tidak memberikan contoh-contoh kepemimpinan. (Ngalim Purwanto, 1992:48-50)
        Dari beberapa gaya kepemimpinan tersebut akan mempunyai tingkat efektivitas yang berbeda-beda, tergantung pada faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin. Seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh faktor, baik yang berasal dari dalam diri pribadinya maupun faktor yang berasal dari luar individu pemimpin tersebut.
Nah hal penjelasan dan uraian diatas memang sebagai referensi atau dasar bagaimana kita menerapkan gaya kepemimpinan kita, sepengetahuan saya dari tiga gaya kepemimpinan tersebut perlu semua kita pelajari terlebih lagi pada kondisi proyek yg dinamis agar kita bisa menerpkan pada kondisi tertentu pada type gaya tertentu pula.
 
Kadang. Bagaimana kita berperan dalam menghadapi satu kondisi tertentu itu yg membuat kita dihormati,  karena ada saatnya kita bersikap otoriter pada kondisi tertentu, namun ada pula saatnya kita bersikap laisses faire yg seolah olah tidak memiliki power. Namun pada kondisi tertentu pada saat yg tepat justru menjadi solusi yg tepat.
Good luck

HEDONIC TREADMILL

HEDONIC TREADMILL
Pertanyaan:
Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama:
“hedonic treadmill”.
Gampangnya, hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga.
Kenapa begitu?
Karena ekspektasi dan gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu.
Dengan kata lain, nafsumu untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income-mu.
 
Itulah kenapa disebut hedonic treadmill: seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju. Sebab nafsumu akan materi tidak akan pernah terpuaskan.
Saat income 10 juta/bulan, mau naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan pengen berubah naik Alphard. Ini mungkin salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill.
Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi. Sebab harapanmu akan penguasaan materi juga terus meningkat sejalan kenaikan income-mu.
Ada eksperimen menarik: seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah.
Apa yang terjadi? 6 bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah.
 
Itulah efek hedonic treadmill: karena nafsumu terus meningkat, kebahagiaanmu seolah berjalan di tempat, meski income melompat 10 kali lipat. Atau bahkan dapat hadiah 5 milyar.
Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill? Lolos dari jebakan nafsu materi yang tidak pernah berhenti?
Di sinilah relevan utk terus mempraktekkan gaya hidup yang minimalis, yang bersahaja: sekeping gaya hidup yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Sebagian lagi, mengubah orientasi hidup, makin banyak berbagi kebahagiaan dengan orang lain, teruji makin membahagiakan.
 
Prinsip hedonic treadmill adalah : more is better. Makin banyak materi yang kamu miliki makin bagus. Jebakan nafsu yang terus membuai.
Makin banyak mobil yang kamu miliki, makin bagus. Makin banyak properti yang kamu beli makin tajir. Godaan nafsu kemewahan yang terus berkibar-kibar.
Gaya hidup minimalis punya prinsip yang berkebalikan : less is better. Makin sedikit kemewahan materi yang kamu miliki, makin indah dunia ini.
Gaya hidup minimalis yang bersahaja punya prinsip: hidup akan lebih bermakna jika kita hidup secukupnya, terlebih bisa membahagiakan orang lain. When enough is enough.
Prinsip hidup bersahaja, yang tidak silau dengan kemewahan materi, mungkin justru akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki.
Terlebih lagi, bila bisa bahagia bila melihat orang lain bahagia.
Sebab pada akhirnya, bahagia itu sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas, memeluk anggota keluarga dan tersenyum mulai di pagi hari, lanjut membaca "makanan" spiritual sepanjang perjalanan menuju tempat tugas.
 
Selamat menemukan kebahagiaan yang bersahaja,
.... diibarengi dengan banyak bersyukur atas nikmat yang sudah diterima.

SOFT SKILL

Dear All

Media yg saya ulas ini sengaja tidak saya share ke beberapa teman lainnya dengan tujuan sebagai media contoh kasus dalam pembinaan mental dan pemberdayaan softskill individual,  namun apabila dalam pelaksanaannya sama sekali tidak memberikan kontribusi apapun dalam hal pembinaan softskill personel, maka sudah bisa dipastikan bahwa :
1. Pembelajaran system ini tidak berjalan.
2. Perlu pembelajaran dengan methode lain.
3. Ulasan yg telah disampaikan ini hanya dianggap sebagai junk dan tidak pernah dibaca sedikitpun.

Mungkin sedikit banyak sebagian rekan rekan ada yg tau apa yg telah diulas,  walaupun demikian ulasan tersebut diharapkan memberikan refreshing terhadap ilmu yg telah diperoleh.

Adapun ulasan yg sering di ulas berkisar masalah softskill dan bukan hardskill yang menjadikan pertimbangan hal tersebut karena dalam lingkungan kerja kesuksesan itu sebagian besar ditunjang oleh softskill yang baik.

Sebelum kita membahas softskill kedua (yg pertama sudah diulas tentang leadership) maka saya rasa perlu kembali memberikan ulasan mengenai softskill tersebut guna bisa benar benar difahami secara utuh.

Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya.  Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal.

Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri,  dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal.

Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya,  kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.

Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas

Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008) mendefinisikan soft skill sebagai“personal and interpersonal behaviour that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative).” merupakan tingkah laku personal dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.

Menurut Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :
“sociological term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and optimism that characterized reletionships with other people.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.

Soft skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi). Soft skillmumpuni mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkansoft skill dievaluasi berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara hard skill dan soft skill untuk semua posisi karyawan. 

Pendekatan hard skill dianggap sudah tidak efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard skill yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik.

Perlu untuk diketahui bahwa soft skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skill, yang paling terkenal adalah learning by doing. Mengikuti berbagai pelatihan dan seminar juga dapat meningkatkan soft skill. Namun, diluar itu semua, ada satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan soft skill yaitu dengan lebih sering berinteraksi dan beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya soft skill dalam kehidupan kita, maka marilah kita tingkatkan soft skill demi kehidupan yang lebih baik.

Perlu juga diketahui bahwa PT.Pembangunan Jaya setiap tahun memgumpulkan beberapa karyawan untuk ikut serta dalam pelatihan AMW yg selama ini cukup efektif. Pelatihan ini tidak membahas masalah hardskill tapi membahas masalah softskill,  mungkin ada beberapa orang disini yg pernah ikut pelatihan tersebut.

Jadi saking pentingnya softskill ini bagi perusahaan sehingga menjadikan satu modul yg di trainingkan dalam Group PT.Pembangunan Jaya.
To be continued.....to Softskill yg kedua Bagaimana mengambil keputusan dengan tepat.

SEKILAS TENTANG PROBLEM SOLVING

Didunia kerja manapun pengetahuan tentang problem solving digunakan optimal , tidak terkecuali pada dunia konstrukisi . namun banyak beberapa tools yg dimiliki tidak mengena ke inti masalah sehingga pemecahannya pun tidak tepat sasaran. Sebelum kita jauh mengulas problem solving hal utama adalah menguraikan semua root causes (akar masalah),

Dalam mencari akar masalah semua permasalah terbagi dalam 5M+1E cabang masalah yaitu :
1. Man (Manusia)
2. Material
3. Machine
4. Methode
5. Money
6. Enviromental
Disamping 5M+1E tersebut masalah terbagi dalam 2 kelompok  besar :
1. Controlable ( semua masalah yg bisa dikontrol, baik pemecahannya maupun akar masalahnya)
2. Uncontrolable (Masalah yg tidak bisa kita kontrol) dan terbagi atas:
    A. Company policy (kebijakan perusahaan)
    B. AOG(act of God) yaitu yg dikontrol oleh alam
Namun sebelum kita menentukan root causes dari setiap permasalahan kita bisa terlebih dahulu menentukannya dalam brainstorming sehingga root causes mendekati solusi dari setiap permasalahan utama, Namun dalam hal brainstorming ada beberapa rule yang harus disepakati sebelum dilakukan yaitu :
1. Menghormati pendapat orang lain sekonyol apapun pendapat itu
2. berusaha menguraikan pendapat tanpa menyinggung pihak lain
3. tidak merasa tertekan atas apapun yang akan disampaikan
4, tidak menekan pihak manapun pada saat pengambilan brainstorming dilakukan .
5. berusaha memberikan sebanyak banyaknya pendapat
6. semua anggota dalam  melakukan brainstorming harus mengeluarkan pendapat.

 Akan tetapi bila kita terbiasa menggunakan tools pemecahan root causes, maka secara otomatis brainstorming bisa kita lakukan dengan sendiri, walaupun hasil maksimal tetap kita dapatkan bila kita memecahkan masalah secara team, namun membiasakan diri berfikir secara sistematis akan membiasakan kita untuk berfikir out of box (tidak seperti kebanyakan).
Perlu diperhatikan adalah point berikut dalam menguraikan 5M+1E tersebut adalah pada semua root causes nya berupa Manusia, maka penyebabnya dibagi 3 menjadi :

1. ATTITUDE (perilaku)
2. Skill (keahlian)
3. Knowledge (pengetahuan)
Sedangkan pemecahannya juga digolongkan dalam 3 E yaitu. :
1. Untuk pemecahan Attitude (perilaku) ------------> Empowerment {pemaksaan} bisa berupa pemberian reward ataupun vanishment
2. Untuk Skill (keahlian) ------------------->Engineering (rekayasa) bisa berupa on job training.  Dll
3. Untuk Knowledge ------------------------->Education (pendidikan)
Namun perlu diingat bahwa di dunia proyek apabila terkendala pada root causes berupa manusia, maka sebagai Main con kita tidak perlu melakukan Engineering ataupun Education tetapi minta subcon untuk mengganti personel yg tidak kompeten, pemecahan masalah untuk Skill dan Knowledge yg di perbaiki dengan Engineering dan Education hanya untuk personel internal.
Penjelasan diatas akan lebih mengena bila dijabarkan dg ilustrasi.
Note: 5M+1E biasa juga disebut diagram fishbone, Ishikawa diagram atau diagram tulang ikan.
Semoga bermanfaat